Selasa, 04 Oktober 2016

Writing Individual ㅡ Citation And Direct Quotation.



1.      One Work by One Author
  •           Direct Quotation

“Articulating teaching philosophy in this way can help clarify decissions relating to choice of classroom activities, materials, and teacher evaluation” (Richard, 2001, p.216).

  •           Paraphrasing

According to Richard 2001, choice of classroom activities, materials and teacher evaluation can be helped to decisions with articulating a teaching philosophy.


2.      One Work by Two Authors
  •           Direct Quotation

“Before looking at the language of eating and drinking, consider for a momment the nature of these activities and what they mean to us” (Allan & Burridge, 2006, p.175).

  •           Paraphrasing

According to Alan & Burridge 2006, consider for a momment the nature of eating and drinking and what they mean to us before looking at the language of eating and drinking.


3.      One Work by Three Authors
  •           Direct Quotation

“Coorperative learning procedure facilitate learning a cross all curriculum areas and ages, improving self-esteem, social skills, and solidarity, academic learning goals ranging from the acquisition of information and skill through the modes of ingking of the academic disciplines” (Joyce et al, 2000, p.13)

  •          Paraphrasing

According to Joyce et al 2000, academic learning goals ranging from the acquisition of information and skill through the modes od ingking of the academic disciplines coorperative learning procedure facilitate learning improving self-esteem, social skills and solidarity.


4.      Author with the same surname
  •           Direct Quotation

“Pragmatics is the study of how language is interpreted by its users in its linguistic and non linguistic context” (Keith & Hellen Johnson, 1998, p.249)

  •           Paraphrasing

According to Keith & Hellen Johnson 1998, the study of how language is interpreted by its users in its linguistic and non linguistic context can called by pragmatics.


5.      Group As Author
  •           Direct Quotation

“Information about the relationship between the different measurement matrics can be used for appraximating particle suface area” (National Institute for Occupational Safety and Health [NIOSH], 2009, p.30)

  •           Paraphrasing

According to NIOSH 2009, use the information about the relationship between the different measurement matrics for appraximating particle suface area.


6.      Secondary Sources
  •           Direct Quotation

“Non-linear, explotatory, and generative process whereby writers discover and reformulate their ideas as they attempt to approximate meaning” (Zamel, 1983 as cited in Hyland, 2003 p.165).

  •           Paraphrasing

According to Zamel 1983, writers discover and reformulate their ideas as they attempt to approximate meaning about non-linear, explotatory and generative process.



7.      Classical Work
  •           Direct Quotation

“So glorify the Praises of your Lord, and ask for His Forgiveness. Verily, He is the One Who accepts the repentance and forgives” (Quran 110 : 3)

Jumat, 09 Januari 2015

New Year.

A belated happy new year everyone!

Update-an pertama setelah sekian lama gak aktif haha. Sorry for being not active (minta maaf buat apa? Toh gak ada yg peduli xD).

Good bye 2014 ~.~
Serius 2014 itu emg penuh duka. Tahun dimana aku nangis terus.

Masih inget pas pertama kali 2014 itu tuh lagi di kos-an (waktu PKL di pekalongan). Nah di kos-an sekamar sama Ulfa, posisinya Ulfa udah tidur dan pas pergantian tahun... Aku nangis sesenggukan. Entah apa yang aku tangisin tp berasa suram banget.

Mungkin awal tahun nangis itu pertanda kali ya? Abis itu banyak kejadian yang diluar dugaan (/deep sigh). Misalnya kehilangan Mbah. Mbah udah tenang sekarang. Udah di Surga Allah. Tapi kejadiannya cepet banget. Awalnya adik dari mbah-ku yang meninggal, abis itu mbah aku sendiri nah kemudian mbah putri (adik simbah). Sedih ga sih...

2014 juga Texmaco berduka, ada teman dan adik kelas aku yang juga meninggal. Innalillahi wainalilahi rojiun.

2014 juga aku stres x___x
Banyak masalah tentang temen, keluarga sama hati haha. Banyak rumor tentang idol aku juga huh. suram pokoknya.

Nah skrg udah 2015, moga aja tahun ini bisa jadi tahun yang lebih baik. Tahun penuh berkah, keceriaan dan rezeki. Amiiiin.

Well, tahun ini masuk semester terakhir di SMK. Berarti tandanya udah banyak kegiatan kaya ujian praktik yg udah didepan mata, ujian akhir sekolah, try out dan... Ujian Nasional. Ini bukan pertama kalinya aku ikut UN tapi tetep aja rasanya takut. Wish me luck!

Rabu, 08 Oktober 2014

One side love



One side love.

Hai. Lama gak ngepost disini sekalinya ngepost malah curhat. Abisnya banyak kegiatan. Males juga. Ugh gak penting banget hehehe.

One sided love. Itu sama aja sama cinta bertepuk sebelah tangan kan? Hal yang paling sakit didunia ini. Sayang sama dia tapi dia sayang sama orang lain. Well, ini kejadian sama aku. Mungkin friendzone juga masuk didalam kategori ini.

Aku sering ceritain orang itu disini. Yeah kaya yang sebelumnya, semoga dia gak marah kalo tau ini buat dia. Masih aja berharap dia mau peduli baca tulisanku. Dia udah sibuk sama yang dia mau selama ini kayaknya. Yang slama ini aku kira buat aku ternyata bukan.

Gatau mau seneng atau sedih masih bisa jadi temen dia. Seenggaknya karena aku sama dia masih temenan, itu tandanya aku masih bisa deket sama dia. Masih bisa bercanda sama dia, masih bisa ngobrol sama dia. Bisa liat dia bahagia sama orang lain juga pastinya. Bohong kalo aku bilang aku gak kenapa-kenapa dia suka sama orang lain. Bohong kalo aku bakalan bahagia liat dia bahagia sama orang lain. Munafik banget kalo ada yang bilang ‘aku bahagia asal kamu bahagia’ ugh itu gak berlaku buat aku. Lagian dia juga pasti bisa bahagia deket sama aku kenapa aku harus ikut seneng dia bahagia sama orang lain? 

Disini sebagai orang yang cintanya bertepuk sebelah tangan, kayaknya aku yang paling miris deh. Posisi aku disini adalah temen dia. Temen dari kelas 10 sampe sekarang aku nulis ini hehehe. Kalo temen, deket emang wajar kan? Mungkin akunya yang terlalu melebih-lebihkan waktu itu. tapi tetep aja.... liat dia yang dulu suka bercanda sama aku jadi sedikit renggang karena dia kadang lebih mirih bercanda sama orang yang dia suka. Sakit gak? Sakit. Apalagi aku tau siapa orang yang dia suka. Tapi aku senyum. Aku gatau harus nanggepin gimana rasa sakit ini pas didepan umum. Masa iya aku harus marah? nyesek depan temen-temen sih pasti ya. Nah pas lagi rame terus ada dia sama cewenya yang dia suka? Aku bisa apa? Palingan ikut ketawa sama mereka padahal dalem hati udah ancur banget. Nyesek sist.

Apalagi pas ada temen yang tau kalo aku emang suka sama dia tapi temenku itu masih suka ngeledekin dia sama orang yang dia suka didepan aku. Paringono sabar ya Allah. Udah pengen banget teriak, pengen nangis, pengen ngungkapin perasaan langsung kalo aku sakit hati. Gak ngotak kali ya? Atau emang gak pernah ada yang mikirin perasaan aku?

Kadang mikir kalo aku ngungkapin persaan aku duluan ke dia gimana ya? Apa dia bakalan langsung ilfeel atau langsung jauhin aku? Atau malah nerima perasaan aku? Kayaknya yang nerima perasaan itu kemungkinannya sedikit banget. Kalo lulus nanti aku ada rencana buat nyatain perasaan aku kedia, mungkin dia juga punya rencana jadiin cewe itu jadi pacarnya kali ya? (mereka emang belom jadian). Banyanginnya aja udah buat nyeri hati, gimana kalo kejadian? Aku gak pengen tau kabar mereka kalo gitu. 

Kalo aku udah tau dia suka sama cewe lain, bego gak sih kalo aku masih ngarepin dia? Bego gak kalo aku masih pengen usahain dia? Secara kalo di media sosial apa yang dia omongin kadang menyangkut cewe itu sedangkan kalo dimedia sosial, dia yang selalu jadi bahan aku bicarain. Awalnya biasa aja soalnya kata temen cewe itu gak suka sama dia, kan jadinya adil tuh? Aku suka dia. Dia suka cewe lain. Cewe lain suka sama orang lain. Toh dia ngerasain apa yang aku rasain. Tapi sekarang.... kayaknya dunia emang gak pernah adil deh. Dia udah ada banyak kemajuan deket sama cewe itu. Nah aku gimana? Aku bisa apa? Aku mau nyapa dia duluan lewat sms atau semacamnya aku yakin banget dia gak bakalan nanggepin. Miris kan? 

Pengen banget gitu gampang move on-nya. Gampang ikhlasin dia sama orang lain. Tapi gimana ya... aku tetep gak bisa padahal udah nyeri hati banget. Udah ada kemajuan sebenernya, aku udah un close friend-in dia dari facebook. Udah usahain biar gak online facebook juga udah. Udah gak mau stalking dia lagi. Tapi akhir-akhir ini balik jadi stalking dia lagi. Padahal dia gak ngapa-ngapain aku. Cuma ngobrol sambil bercanda kaya biasanya. liat senyum dia. Duduk samping dia. Ugh itu bisa ngurangin usaha move on. Ajarin aku move on:( aku gamau kaya gini terus. Nyesek sendiri. Hoah. Paringono sabar juga:’----)
 



Minggu, 20 Juli 2014

Eos School Of Magic – Chap4.Hero.



Eos School Of Magic – Chap4.Hero.



Author: Jibeng and Frost Lady

Genre : Fantasy, Drama, Romance, School Life

Rating : T

Casts :  
Yukohara Ai
-        - Aimee Frisbey
- EXO's Kris
- EXO's Chanyeol
- EXO Member

With you, Im the main character of a movie
As if I’m about to film an action scene to come
See you, as if I’ve become a hero
You’re perfect to me, I imagined
How would it be if we were together?
If only you say okay, everything is perfect
--Kris.

Eos, 02 Feb 20xx

Satu minggu setelah pertemuan Ai dan Aimee dengan para Darah Murni, mereka berdua telah disibuk kan dengan kelasnya masing-masing. Seperti hari ini Ai yang sibuk dengan kelas Water Controllingnya dan Aimee yang baru saja menyelesaikan kelas Mind Controllingnya. Kelas Mind Controlling cukup menguras tenaga dari Aimee yang memang kekurangan waktu untuk istirahat, Aimee berharap jika seperti saat ini kekuatannya dapat diandalkan Ia akan benar-benar sangat bersyukur mempunyai kekuatan itu.

Diliriknya arloji manis yang bertengger dipergelangan tangan kirinya telah menunjukkan pukul setengah empat sore. Ia hampir melupakan makan siangnya. Semenjak di ESM, jadwal makan Aimee sangat berantakan. Kini cacing diperutnya kembali bersuara meminta jatah makan siangnya. Aimee yang tadinya berniat untuk beristirahat ke kamar memutuskan untuk pergi ke Ruang Makan utama ESM.

Dengan langkah riang Aimee menuju ke kantin, di fikirannya sudah terlintas makanan apa saja yang akan ia makan untuk mengisi perut kosongnya. Saat Aimee melintasi koridor yang menghubungkan antara kelasnya dengan Ruang Makan utama ESM, ia merasa ada yang memperhatikannya. Aimme berhenti di tengah-tengah koridor yang kebetulan sudah kosong itu. Memang saat sore seperti ini para siswa-siswi ESM lebih memilih untuk beristirahat di kamar mereka masing-masing, namun gadis itu tidak ambil pusing dengan kejadian ini dan melanjutkan perjalanannya menuju kantin dengan semangat.

Kini beberapa makanan yang lezat dan siap untuk dimakan telah terpampang jelas didepan Aimee. Gadis berponi tengah itu menggigit bibirnya tidak sabar untuk memakan semua makanan itu. Aimee memilih tempat duduk yang berada dipinggir jendela sambil menikmati pemandangan yang langsung menuju ke arah taman ESM.

Suapan pertamanya berhasil masuk dengan tenang dan Aimee sangat menikmati suapan demi suapan dari makanan itu, Ia merasa dirinya tidak makan selama beberapa hari. Saking sibuknya dengan apa yang Aimee makan, gadis itu tidak menyadari dengan keadaan sekitarnya yang telah berubah.

Didepan meja makan Aimee kini tidak hanya ada makanan, melainkan ada seorang lelaki berparas manis yang sedang memperhatikan Aimee dengan lekat. Aimee menghentikan kegiatan makannya tadi dan mendongak melihat siapa yang sudah duduk di depannya. Hampir saja gadis itu tersedak melihat ada orang baru yang muncul didepannya.

“Nu..nugu?” tanya Aimee masih dengan mulut yang berisi beberapa makanan yang belum sempat ia telan.

“Kau tidak tahu siapa aku?” bukannya menjawab, lelaki didepannya itu ikut bertanya. Aimee hanya menggelengkan kepalanya membuat Kai –lelaki tadi terkejut melihat ekspresi dari Aimee.

“Kau tau Darah Murni?” Kai masih bertanya. Dengan ragu Aimee menganggukan kepalanya.

“Nah! Aku adalah salah satu bagian dari mereka. Aku Kim Jongin, panggil saja Kai. Aku yang tertampan dari semua saudaraku” Aimee yang mendengar jawaban dari Kai itu hanya bisa terdiam melihat kelakuan lelaki yang baru dikenalnya itu. Kai masih terus mencoba mengenalkan dirinya dan kini rasa lapar Aimee mulai menghilang digantikan dengan rasa risih karena kelakuan Kai.

“Lalu apa maksud dari kedatanganmu kesini?” karna tidak ingin berbasa-basi lagi Aimee menanyakan apa yang membuat salah satu dari Darah Murni datang menghampirinya.

“Ah! Aku hampir melupakannya. Kau tau Chanyeol kan?” Aimee hanya menjawab dengan anggukan.

“Kau disuruh untuk menemui mentormu itu, ia sudah menunggumu di taman belakang Asrama kita. Jangan tanya apa alasannya menyuruhku karna aku juga tidak tahu. Sekarang kau boleh pergi” belum sempat berbicara Aimee sudah mendengar perintah atau yang lebih mirip dengan usiran dari Kai.

Aimee mendecak pelan dan pergi meninggalkan Kai. Bukan karena ia takut pada Kai namun ia sudah sangat malas mendengar apa yang Kai ucapkan. Sekarang ia bimbang, antara harus mengikuti perintah dari Kai atau kembali ke kamarnya untuk beristirahat? Aimee hanya takut jika Kai membohonginya, tapi bagaimana jika Chanyeol benar-benar sedang menunggunya?

Langkah kaki Aimee mengikuti otaknya. Ia berpikir untuk menemui Chanyeol dari pada harus terlibat masalah lagi dengan mentornya itu. Namun dalam hati, Ia menolak. Ada sedikit firasat buruk yang Aimee rasakan. Segera ia buang rasa was-was itu jauh-jauh dan mempercepat langkah kakinya sebelum Chanyeol menunggu lama.

“Lama sekali!” Bentak Chanyeol saat Aimee muncul dihadapannya. Dengan perasaan sengit Aimee hanya bisa menahan amarahnya. Tidak mungkin ia harus melawan mentornya untuk kedua kalinya. Sebenarnya Aimee bisa saja melawan namun sore hari ini ia malas untuk meladeni semua ucapan Chanyeol.

“Ada apa Sunbae?” dengan stylenya yang tidak suka basa-basi Aimee langsung to the poin pada Chanyeol.
“Bahkan kata maaf tidak keluar dari mulut mu”

“...Aku punya tugas untukmu” Setelah tersenyum meremehkan, Chanyeol kembali melanjutkan kata-katanya.
“Tugas? Tugas apa?” tanya Aimee heran. Ini adalah pertama kalinya Chanyeol memberinya tugas.

“Sudah jangan banyak tanya! Kau tahu Death Forest kan? Aku ingin kau kesana untuk mengambil Bloody Rose” ucapnya penuh dengan seringai.

“Death Forest? Bukankah itu kawasan terlarang? Sedangkan aku tidak mengetahui apa itu Bloody Rose” Aimee berusaha menolak tugas itu dengan halus.

“Tidak untuk saat ini. Kau mau kan menolongku? Aku sangat membutuhkan Bloody Rose itu. Jika kau tidak tahu apa itu Bloody Rose. Masuk saja ke dalam Death Forest, kau hanya perlu berjalan lurus kearah barat dan kau akan menemukannya” pinta Chanyeol.

Aimee menatap mata Chanyeol. Dilihatnya ekspresi dari mata itu tidak menunjukkan kebohongan. Dengan berat hati gadis berponi itu mengangguk pelan dan mengiyakan kemauan dari sunbaenya itu.

“Baiklah sunbae. Kali ini aku akan menolongmu” senyuman tulus terukir diwajahnya.

Tidak perlu basa-basi Aimee langsung pergi untuk menjalankan tugas yang diberi Chanyeol. Saat Aimee mulai menjauh dari pandangan Chanyeol, laki-laki berbadan tinggi itu menunjukkan seringainya sambil bergumam “Dasar Silver Blood bodoh”

****

Aimee berjalan dengan berhati-hati memasuki Death Forest. Semakin ia memasuki hutan itu, suasana hatinya semakin tidak karuan. Ada beberapa rasa cemas yang tiba-tiba saja muncul dibenaknya. Aimee melihat sekelilingnya, banyak tumbuhan liar yang dibumi belum pernah ia lihat sehingga membuatnya semakin terasa mencekam. Apalagi ditambah dengan nama dari Bloody Rose yang membuat bulu kuduk Aimee merinding. Dari namanya saja Aimee baru mendengarnya tadi, bagaimana dengan rupanya? Aimee sungguh belum pernah melihatnya.

“...Aku sangat membutuhkan Bloody Rose itu. Jika kau tidak tahu apa itu Bloody Rose. Masuk saja ke dalam Death Forest, kau hanya perlu berjalan lurus kearah barat dan kau akan menemukannya”

Kata-kata Chanyeol terngiang difikiran Aimee. Sejauh ini ia sudah mengikuti apa yang Chanyeol katakan. Ia sudah berjalan lurus ke arah barat.

“Haruskah aku berjalan lebih jauh lagi? Sudah sejauh ini tapi aku belum melihat bunga yang dikatakan Chanyeol sunbae..” keluh Aimee. Tiba-tiba saja ia mencium sesuatu.

“Ughh.. Bau apa ini? Sangat aneh..” ucap Aimee saat indra penciumannya mencium sesuatu yang berbau wangi namun sedikit anyir. Aimee belum pernah menghirup aroma seperti ini, di bumi tidak ada wangi-wangian seperti ini.

“Ishh.. Jinjja bau apa ini?” sekali lagi ia mengeluh. Meskipun begitu Aimee tetap melanjutkan perjalanannya untuk mencari Bloody Rose itu.

Semakin Aimee melanjutkan langkah kakinya semakin kental pula bau wangi dan anyir itu di hidungnya. Dari kejauhan Aimme melihat setangkai bunga mawar yang warnanya lebih gelap daripada bunga mawar pada umumnya. Bunga itu merahnya terlihat lebih gelap dan menyerupai warna darah. Namun semakin didekati bau wangi dan anyir itu semakin menusuk indra penciuman Aimee.

“Inikah Bloody Rose itu?” ucap Aimee sambil menutup hidungnya.

“Sebenarnya bunga ini cantik namun entah mengapa aku merasa sedikit aneh dengan bau dan warnanya?” saat Aimee hendak menyentuh bunga itu, tiba-tiba saja Aimee mendengar suara cekikikan dari arah belakangnya.

“Hihihi..”

Dengan cepat Aimee memutar badannya. Di belakangnya terlihat seorang gadis kecil yang berambut pirang. Gadis kecil itu masih saja tertawa cekikikan menatap Aimee dengan pandangan yang misterius. Beberapa detik kemudian gadis kecil yang memakai gaun dan menurut Aimee terlihat seperti noni-noni Belanda itu mendekat ke arahnya.

“Kau siapa?” tanya Aimee pada gadis kecil itu. Gadis kecil yang ternyata adalah arwah itu sekarang berada di depannya dan kembali tertawa mendengar pertanyaaan Aimee.

“Eonni.. jangan dekat-dekat dengan bunga itu..” ujar gadis kecil itu.

“Kenapa? Aku sangat membutuhkan bunga ini” Aimee kembali bertanya kepada arwah gadis kecil di depannya itu.

“Hihihi.. eonni tidak perlu tahu, lebih baik sekarang eonni pergi saja dari sini dan jangan pernah kembali ke Death Forest” ucap gadis kecil itu. Ia kemudian langsung berlari meninggalkan Aimee yang masih berdiri di depan bunga Bloody Rose.

“Ya! Mau kemana?” teriak Aimee pada arwah gadis kecil itu yang berlari semakin jauh. Karena masih penasaran dengan jawaban gadis kecil itu Aimee mengejarnya masuk semakin dalam ke Death Forest.
“Ya! Tunggu sebentar!” Aimee kembali meneriaki gadis kecil itu yang berlari semakin jauh.

Karena Aimee terlalu bersemangat mengejar gadis kecil itu, ia melupakan tujuan awalnya ke Death Forest ini. Lama-kelamaan daerah di sekitar Aimee yang sedang berlari itu semakin terang. Hutan yang tadinya lebat sekarang mulai berkurang pepohonannya. Gadis kecil itu menghilang dari pandangan Aimee ketika ia sampai di mulut tanah lapang. Aimee heran mengapa ada tanah lapang didalam Death Forest ini. Keheranannya semakin bertambah saat ia merasakan ada guncangan aneh ditempat ia berpijak.

“Omo! Apakah ini gempa? Adakah gempa di Eos?” Aimee membualtkan matanya ketika guncangan yang ia rasakan semakin hebat.

Kini keheranannya bertambah dengan kekagetan yang muncul saat angin yang berhembus kencang menerpa tubuh Aimee yang mungil. Ia menundukkan pandangannya karena ia tidak mau matanya terkena beberapa tanah yang terbang akibat dari angin yang berhembus kencang itu.

Sambil mengerjapkan kedua matanya, sayup-sayup ia melihat bayangan hitam yang ada ditanah. Angin yang berhembus itu semakin kencang membuat rambut gadis itu berantakan. Didongakannya kepala gadis itu dan melihat sosok yang selama ini belum pernah Ia liat secara langsung dibumi. Sebenarnya sosok itu pernah ia lihat di buku dongeng masa kecilnya. Naga. Benarkah yang dilihatnya itu adalah seekor naga?

Saking kagetnya Aimee hanya bisa terdiam. Badannya membeku melihat sosok Naga besar berwarna abu-abu yang hidungnya mengeluarkan asap.

“Hhhh.. Rrrrrrr..” Naga itu meraung dan siap menyemburkan api ke arah Aimee yang hanya bisa membeku di tempat.

Sebelum Aimee merasakan panas dari semburan api sang Naga, ia dikagetkan dengan seseorang yang menariknya ke dalam dekapan dan melindungi Aimee dari semburan api itu. kini wajah Aimee berhadapan langsung dengan dada bidang laki-laki yang melindunginya. Didongakkan kepalanya menatap wajah laki-laki itu.

“Kk..Kriss?” ucapnya saat melihat siapa laki-laki yang masih memeluknya dengan erat seakan tidak ingin menyakiti gadis itu.

Kris yang mendengar panggilan lirih dari Aimee hanya menatap gadis itu sebentar lalu membalikkan badannya. Tubuh ramping Aimee yang masih berada didekapannya itu ikut membalik karena dekapan Kris yang masih melingkar dibahu Aimee.

Kris menatap Naga di atasnya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Naga yang dipandangi oleh Kris tak lama kemudian mengangguk patuh, seakan mengerti apa maksud dari tatapan Kris. Naga itupun terbang tinggi ke arah langit dengan kepakan sayapnya yang lebar.

Setelah Naga itu hilang dari hadapan kedua insan itu, Aimee kemudian membuka suara.

“Kris, kau bisa berbicara dengan makhluk itu?” tanya Aimee masih dengan suaranya kecilnya.

Kris yang mendengarnya tidak menjawab dan hanya menatap gadis itu dalam-dalam. Hatinya bergetar melihat mata Aimee yang menatapnya balik. Seumur-umur, belum ada Silver Blood yang berani menatap langsung kepada Kris seperti itu. Pandangan polos dari Aimee membuat Kris menyunggingkan senyumnya.

“Kau baik-baik saja?” tanya Kris tanpa menjawab pertanyaan Aimee tadi. Bahu Aimee yang tadi didekap oleh Kris ini dicengkramnya erat. Seakan Kris takut gadis itu terluka. Sebenarnya Kris merasa enggan melepas depakannya dari gadis itu, namun keselamatan Aimee tiba-tiba saja menjadi sangat penting baginya. Aimee menggelengkan kepalanya dan menatap heran ke arah Kris.

“Punggungmu tidak apa-apa?” Aimee bertanya balik mencoba mencari luka bakar yang diakibatkan oleh Naga tadi pada punggung laki-laki yang sudah menyelamatkannya itu. Kris tersenyum menatap Aimee.

“Aku tidak apa-apa. Hewan peliharaanku tidak mungkin menyakitiku” terang Kris yang berhasil membuat mata Aimee kembali membulat?

“Hewan peliharaan?” Aimee bertanya lagi.

“Ya. Kau tahu kan jika aku adalah penunggang Naga yang terakhir? Yang tadi itu adalah anak naga yang biasa aku tunggangi. Semburan apinya tidak terlalu panas bagiku. Aku sudah punya perisai yang diberikan dari mendiang Ayahku” baru kali ini Kris bercerita seperti itu kepada orang lain selain beberapa saudaranya. Kris merasa nyaman berada disamping Aimee dan masih saja menatap mata gadis itu dalam.

“Cool!” puji Aimee. tak henti-hentinya gadis itu menyunggingkan sneyumnya membuat hati Kris semakin berdebar.

“Kenapa kau bisa berada disini?” Kris penasaran mengapa gadis itu bisa sampai ditempat kandang Naganya. Selain Death Forest dilarang, kandang dari Naga Kris itu tempatnya sangat tersembunyi dan hanya beberapa orang saja yang bisa menemukan kandang itu.

“Oh itu.. Tadi aku berlari mengejar gadis kecil yang..Oh God! Aku lupa mengambilnya!” Bukannya menjawab pertanyaan Kris. Aimee malah teringat oleh perintah Chanyeol yang tadi dilupakannya. Ia cemas, takut Sunbaenya itu akan marah. Mungkin kali ini jika Chanyeol marah, ia bisa mendapatkan hukuman. Atau mungkin Chanyeol bisa membencinya? Banyak penyesalan yang terus Aimee pikirkan melupakan Kris yang sedari tadi masih menatapnya bingung.

“Kenapa?” tatap Kris penuh dengan selidik.

“Anu..” Aimee mencoba menyusun kata-kata yang pas untuk diucapkan. Ia juga takut jika Kris ikut marah dengan kelalaiannya.

“Ceritalah!”

“Tadi Chanyeol Sunbae menyuruhku untuk mengambil Bloody Rose yang berada didalam Death Forest ini, lalu belum sempat aku memetik Bloody Rose itu ada gadis kecil yang melarangku untuk mengambilnya. Gadis itu berlari sebelum menjawab mengapa aku tidak boleh mengambil Bloody Rose itu” cerita Aimee dengan hembusan nafas yang berat.

“Chanyeol yang menyuruhmu mengambil Bloody Rose?”

Aimee mengangguk.

“Mengapa Chanyeol menyuruhmu?”

Aimee menggeleng dengan lemas.

“Kau bilang ada gadis kecil? Dan tunggu.. Kau tidak tahu mengapa Bloody Rose tidak boleh dipetik?”

Aimee menggeleng lagi. Kris melontarkan bertubi-tubi pertanyaan yang hanya dijawab dengan anggukan atau gelengan dari Aimee.

“Oke biar aku jelaskan. Aku sungguh tidak tahu mengapa Chanyeol menyuruhmu, namun Bloody Rose adalah bunga terlarang yang tidak boleh dipetik sembarang orang. ESM mencatat hal itu didalam peraturan sekolah. Jika saja tadi kau sudah memetik bunga itu, pasti kau sudah dihukum langsung oleh Prof. Alexander”

“Did I look so stupid?” tanya Aimee setelah mendengar penjelasan Kris. Kris hanya menatapnya heran.

“Kau boleh menertawaiku. Aku sungguh tidak membaca semua peraturan dari ESM. Aku kira itu tidak penting namun ternyata aku salah. Dan akibat ulahku, aku sangat gampang dibodohi oleh Chanyeol Sunbae” Aimee merasa malu mengungkapkan itu. Kris hanya terkekeh pelan melihat tingkah laku dari Aimee dan mengacak poninya pelan.

“Sudah sore, lebih baik kita pulang” Kita? Tanpa Aimee sadari, Kris tersenyum geli mendengar apa yang mulutnya sendiri ucapkan. Kris memberanikan diri menggenggam tangan Aimee. Belum sempat Aimee memberikan reaksi, Kris sudah membuatnya tidak menapak tanah.

Ya benar. Kini mereka berdua sudah tidak menapak tanah. Kris menunjukkan kekuatannya dihadapan Aimee, baru kali ini Kris mengajak seseorang untuk terbang bersamanya dan seseorang itu adalah Aimee. Lagi-lagi Kris tidak tahu mengapa ia sangat senang melihat ekspresi Aimee yang terkejut.

Mata Aimee mengerjap dan masih menggenggam erat tangan Kris. Ia sadar jika ia sedang terbang, dan ini adalah pertama kalinya ia terbang tanpa mengguakan pesawat. Aimee mendongakkan wajahnya menatap Kris yang sedari tadi memandanginya. Mereka berdua saling bertatapan dalam diam. Tanpa keraguan, Kris tidak mengalihkan pandangannya namun merasa lebih nyaman saat melihat raut wajah Aimee yang terlihat nyaman dengan ekspresi terkejutnya.

“Ini kekuatanku. Lain kali, kau tunjukan kekuatanmu didepanku” Kris bersuara masih dengan senyum yang merekah.

“Kekuatanku sangat aneh” nada menyesal lagi-lagi terdengar dari mulut Aimee. Melihat gadis yang didepannya itu sedari tadi mengeluarkan nada penyesalan membuat Kris gemas.

“Kekuatanku bisa melihat roh” aku Aimee masih dengan menundukkan kepalanya.

Salah satu tangan yang tadi juga menggenggam erat tangan Aimee, kini mencoba melepaskan dan bergerak menuju wajah Aimee. Kris menyispkan rambut Aimee kebelakang telinganya dan mencoba mendongakkan wajah gadis itu.

“Kenapa harus malu? Itu bukan hal yang aneh” Lagi-lagi Kris memamerkan senyumannya.

“Sekarang lihatlah sekelilingmu” perintah Kris. Aimee mengedarkan pandangannya. Langit berwarna senja itu tamapak lebih cantik dibandingkan sunset yang berada di bumi. Walaupun sekarang mereka jauh dari laut, namun matahari tenggelam itu terlihat dari atas sini. Kris menerbangkannya sembari melihat matahari terbenam dan membuat Aimee tidak berhenti terkagum-kagum.

“Its beautiful” Aimee masih menatap sunset itu.

“Like you” Tanpa sadar Kris menggumam pelan.

“Apa?” Walaupun pelan, Aimee sempat mendengar perkataan Kris. Namun ragu dengan apa yang didengarnya, Ia malah bertanya pada Kris.

“Tidak apa-apa”

Mereka berdua masih menikmati matahari terbenam itu dengan sedikit kecanggungan satu sama lain. Sedangkan didalam asrama, Ai mencari Aimee kebingungan. Ai tidak tahu mengapa sahabatnya itu tiba-tiba saja menghilang. Ai sudah mencari keliling asrama namun nihil. Ia masih tidak bisa menemukan sahabatnya.
“Sebenernya dimana Aimee?” Tanya Ai mulai frustasi.



***to be continue.


-